Minggu, 27 Mei 2012

Troubleshooting Kelompok 2 tkj 008


Troubleshoot Ubuntu
  1. User tidak bisa login
    Penyebab :
    • Space / atau /home kepenuhan.
      Pengecekan dengan menggunakan pengaksesan lewat text mode (Login dari Ctrl+Alt+F1) bila tidak bisa restartlah komputer dan masuk ke mode recovery Ubuntu dari boot loader dan masuklah ke command prompt dengan memilih pilihan root. Kemudian jalankan perintah :
$ df
Bila / atau /home kepenuhan (Used Percent 100%) maka hapuslah file-file yang tidak penting.
    • Direktori home tidak ada atau tidak bisa diakses
      Maka akan muncul peringatan ketika login. Home direktori user anda terdaftar sebagai /home/nama_user tetapi tidak ada atau tidak bisa diakses.
      Cara mengatasinya buatlah direktori home tersebut (bila belum ada) dan ubah permission untuk home tersebut dengan menggunakan user administrator. Dengan asumsi anda telah login dari user administrator dan nama user "adi" dengan home direktori di "/home/adi" jalankan perintah :
$ sudo mkdir /home/adi
$ sudo chown adi.adi /home/adi
Kemudian loginlah sebagai user adi.
    • File /etc/passwd, /etc/shadow, /etc/group atau /etc/gshadow hilang atau rusak.
      Biasanya disebabkan kecerobohan dengan tanpa sengaja menghapus file-fiel tersebut.
      solusinya file-file ini memiliki backup sesuai dengan nama file-file tersebut ditambah dengan karakter "-". Seperti /etc/passwd-, /etc/group-, /etc/shadow-, dan /etc/gshadow-. Anda tinggal mengcopy ulang ke file aslinya. Caranya dengan masuk sebagai Live CD dan mount Linux anda dan copykan ulang file-file tersebut. Sebagai asumsi partisi Linux anda /dev/sda5 dan file yang terhapus adalah /etc/passwd, perintahnya adalah :
$ sudo mount /dev/sda5 /mnt
$ sudo cp /mnt/etc/passwd- /mnt/etc/passwd
    • Lupa password
      Bila user biasa yang melupakan passwordnya maka anda bisa ganti password dari user admin. Sedangkan bila password user yang dilupa adalah user admin maka anda harus masuk ke mode recovery Ubuntu dan ganti password user administrator. Dengan asumsi nama user "budi" Maka caranya :
$ sudo passwd budi
2.      Tidak bisa masuk ke dalam sistem Linux
o    Konfigurasi dari boot loader yang salah
Terjadi pesan error atau file not found ketika booting. Anda bisa edit file /boot/grub/menu.lst untuk pembetulan. Sebagai bahaan referensi anda bisa baca
disini
o    Selalu restart diduga terjadi kerusakan file system
Apabila terjadi error pada file system anda bisa gunakan program pembetulan file system dengan "fsck". Untuk menggunakannya jalankan Linux Live CD dengan asumsi sistem Linux anda /dev/sda5 jalankan perintah :
$ sudo fsck /dev/sda5
Tetapi terkadang hal ini disebabkan karena pengecekan harddisk yang salah mengira terjadi kerusakan harddisk.
Hal ini dapat diatasi dengan menonaktifkan pengecekan harddisk ketika komputer booting dengan mengedit file /etc/fstab. Untuk menonaktifkan anda bisa memberikan nilai 0 pada pengaturan fsck di /etc/fstab. Contoh :
konfigurasi awal :
UUID=6119758d-b0f9-4684-905b-51a370314658 / ext3 relatime,errors=remount-ro 0 1
Menjadi :
UUID=6119758d-b0f9-4684-905b-51a370314658 / ext3 relatime,errors=remount-ro 0 0
o    Kerusakan boot loader
Baca
disini
3.      Masalah hardware
o    Driver Printer tidak ada
Carilah driver di situs
openprinting.org
o    Sound tidak aktif
Terkadang sound tidak langsung aktif ketika anda menjalankan Ubuntu anda. Untuk mengatasinya anda bisa menggunakan perintah "alsamixer" untuk membesarkan volume sound.
o    Graphic Card tidak aktif
Hal ini bisa disebabkan komputer anda tidak didukung drivernya. Untuk mengatasi masuk dengan mode recovery Ubuntu dan pilih root. Jalankan perintah berikut :
# X -configure
# X -config /root/xorg.conf.new
# cp /root/xorg.conf.new /etc/X11/xorg.conf
# exit
Ketika exit pilih normal untuk booting secara normal.
4.      Masalah Permission
Untuk menjalankan program console dengan hak akses administrator awali perintah dengan "sudo", contoh :
$ sudo /etc/init.d/networking restart
Untuk menjalankan program grafis dengan hak akses administrator awali perintah dengan "gksu", contoh :
$ gksu nautilus
5.      Referensi
Apabila anda mendapatkan masalah yang berhubungan dengan Linux anda dapat menggunakan website berikut :
o    Forum Linux Indonesia : forum.linux.or.id
o    Forum Ubuntu Indonesia : ubuntu-id.org
o    Official Ubuntu Documentation : help.ubuntu.com
o    Dokumentasi Linux : tldp.org
6.      TROUBLESHOOTING DRIVER PADA WINDOWS XP
Driver rusak atau driver versi lama yang ada dalam cache seringkali menimbulkan masalah. Dengan sebuah tool yang tersembunyi dalam Windows Anda dapat melacaknya. Melacak driver rusak: Setiap kali booting Windows selalu memuat driver-driver yang dibutuhkan ke dalam cache. Dari cache ini CPU atau komponen hardware lainnya dapat mengambil driver yang dibutuhkan. Jika driver yang dimuat ke cache tersebut rusak, Windows akan langsung crash. Windows XP dan 2000 menyediakan tool untuk memeriksa driver yang dimuat ke cache. Untuk menjalankannya, klik “Start | Run” dan ketikkan perintah berikut.
Verifier
Dalam Windows XP, pilih ‘Create custom settings’. Dalam jendela berikutnya aktifkan ‘Enable predefined settings’, ‘Standard settings’, dan ‘Low resources simulation’. Dalam dialog berikutnya Anda harus memilih. Jika telah memiliki dugaan yang jelas, pilih ‘Select driver ames from a list’. Beri tanda di depan driver yang dicurigai dan klik ‘Finish’. Jika Anda tidak memiliki dugaan driver mana yang menjadi masalah, pilih ‘Automatically select unsigned drivers’. Signed driver (certified) telah diperiksa oleh Microsoft dengan tool ini, sehingga tidak akan masuk hitungan.Dalam Windows 2000, pindah ke tab ‘Settings’. Aktifkan ‘Check selected driver’ dan tandai semua driver yang bukan dari Microsoft, kemudian klik ‘Preferred settings’. Dengan langkah ini semua proses pemeriksaan akan diaktifkan. Konfirmasikan dengan mengklik ‘Apply’. Setelah restart pemeriksaan pun akan dijalankan. Jika ditemukan driver yang rusak, namanya akan muncul saat blue screen. Dengan bantuan Device-Manager Anda dapat mematikan atau menyingkirkan driver yang rusak ini.Perhatian! Program ‘Verifier’ adalah pisau bermata dua. Ia bekerja dengan handal dan mampu melacak masalah dalam kasus yang sulit. Namun, jika terlalu banyak driver yang diperiksa, sistem operasi akan menjadi sangat lambat.
Kesalahan dalam Windows-Kernel
Driver dan beberapa layanan Windows menempati area alamat tertentu yang sama dengan Kernel, yang disebut Ring 0 (lihat Infografik). Jika dalam area ini dilakukan sebuah perubahan yang tak diijinkan akibat adanya tabrakan kepentingan antara Kernel dan driver, Anda akan mendapat blue screen yang merupakan laporan dari inti (Kernel) sistem operasi.
Menyiapkan pencarian kesalahan: Untuk dapat menganalisa kesalahan Kernel, Windows harus terlebih dulu dipersiapkan untuk itu. Klik kanan My Computer dan pilih Properties. Dalam tab ‘Advanced’, pilih ‘Settings’ di bagian ‘Startup and Recovery’. Singkirkan tanda di depan ‘Automatically restart’. Lalu pilih ‘Kernel memory dump’ di bawah ‘Write debugging information’. Jika ada tanda di depan ‘Overwrite any existing files’, setiap kali terjadi crash, file yang telah dibuat akan ditimpa sebelum sempat dimanfaatkan. Jika crash sering terjadi, setelah booting langsung simpan file ‘Memory.dmp’ dengan nama lain, agar tidak tertimpa. File ini ada di dalam folder Windows dan besarnya sekitar sepertiga dari kapasitas RAM yang tersedia.Menganalisa laporan blue screen: Windows Kernel hanya berkomunikasi menggunakan perintah-perintah rumit dalam bentuk heksadesimal. Karena itu, memory dump yang dibuat (memory.dmp) tidak dapat dibaca begitu saja. Untuk membacanya diperlukan Kernel-Debugger.
Download tool ‘WinDbg’ dari www.microsoft.com/whdc/devtools/debugging/default.mspx. Di sana, klik link ‘Install Debugging Tools for Windows 32-bit-version. Jangan men-download versi Beta, karena hanya akan menambah masalah.
Tips: Pengguna berpengalaman tentu telah mengenal tool baris perintah ‘kd.exe’. WinDbg memiliki kemampuan yang sama, tetapi dengan tampilan grafis. Jika sampai sekarang Anda masih menggunakan kernel-debugger berbasis DOS, Anda dapat beralih ke WinDbg.
Agar dapat menggunakan WinDbg dengan benar dibutuhkan Microsoft Iconfiles. Sebuah download lengkap akan menyita tempat hingga 170 MB di hard disk. Sebaiknya Anda mengatur tool agar hanya men-download icon-icon yang dibutuhkan. Untuk itu, buat folder ‘Icons’. Jalankan WinDbg dan pilih ‘File | Icon File Path’. Ketikkan perintah berikut :
SRV*C:\Symbole*http://msdl.microsoft.com/download/symbols
‘c:\icons’ Anda ganti dengan path ke folder ‘Icons’ yang tadi Anda buat.
Selanjutnya, buka file memory.dmp melalui ‘File | Open Crash Dump’. Sebuah jendela baru ‘Command’ terbuka. Dengan sedikit keberuntungan, di sini Anda dapat menemukan baris ‘Probably caused by: nama program’. Tingkat ketepatan WinDbg di atas 90%. Jika sebuah file berakhiran .sys yang ditemukan, kemungkinan besar Anda telah menemukan penyebab crash.
Jika baris tersebut tidak ditemukan, cari ‘Bug Check’. Keterangan heksadesimal di baliknya serupa dengan yang ditampilkan pada blue screen. Untuk menganalisa kesalahan, ketikkan perintah berikut dalam kolom input di bagian bawah layar.
!analyze•–v
WinDbg akan menyebutkan kesalahan secara lebih spesifik. Jika masalahnya adalah driver, Anda akan memperoleh keterangan tentang ‘Driver_Fault’. Jika masih kurang jelas, ketikkan keterangan ini ke dalam kolom input setelah perintah ‘hh’, misalnya:
.hh Driver_Fault
Dengan perintah di atas, file Help WinDbg akan dijalankan. File ini menjelaskan kesalahan secara lebih rinci dan sering memberi tips untuk menyingkirkannya. Untuk driver, biasanya cukup mengganti file yang rusak dengan bantuan Device-Manager. Driver terbaru biasanya dapat Anda peroleh dari website produsen komponen hardware yang bersangkutan.Tips: Penjelasan rinci mengenai laporan kesalahan dapat Anda temukan dalam Knowledge Base Microsoft dengan nomor kode ‘KB155011′. Sayangnya, halaman-halaman tersebut tidak terstruktur dengan jelas dan tidak diformat dengan benar. Anda harus bersusah-payah mencari yang dibutuhkan. Sebagai alternatif, gunakan mesin pencari Google atau tool ‘Error Messages for Windows’ yang tersedia di www.gregorybraun.com.
Dikutip dari : http://budi.akmi-baturaja.ac.id/2008/08/troubleshooting-driver-dalam-windows-xp/


Cara Pemecahan Masalah Internet Explorer untuk Vista

Kami biasanya menghadapi berbagai permasalahan saat menggunakan Internet Explorer. Ada gejala yang berbeda dari masalah ini. Selanjutnya, penyebabnya aneh juga. Saya ingin menunjukkan beberapa tips untuk mengatasi masalah Internet Explorer untuk Vista bawah beberapa kondisi. Ikuti untuk memecahkan Internet Explorer untuk masalah Vista.
Larutan
  1. Pertama, Anda harus memeriksa koneksi internet Anda, apakah Anda telah terpasang kabel Anda dengan benar. Arahkan ke control panel -> Network dan berbagi pusat, kemudian klik pada Diagnosa dan perbaikan:
  1. Cek ini akan dimulai sebagai berikut:
  1. Maka akan memberikan hasil yang dapat menyebabkan masalah, Anda dapat melakukan beberapa manipulasi sesuai dengan saran yang ditawarkan:
  1. Selain itu, firewall dapat mencegah akses ke beberapa web, tutup firewall Anda untuk melihat apakah masalah ini akan hilang. Jika demikian, mengkonfigurasi firewell Anda adalah keharusan sebuah. Arahkan ke control panel -> pusat keamanan, kemudian klik pada Firewall:
  1. Kemudian klik pada pengaturan perubahan untuk mengubah pengaturan jaringan Anda:
  1. Beralih ke tab Advanced, periksa koneksi jaringan Anda inginkan, kemudian klik OK untuk menyimpan perubahan:
  1. Kadang-kadang, Anda mungkin tidak memiliki TCP / IP yang benar, Anda diminta untuk mengubah alamat IP, DNS dan sebagainya. Arahkan ke control panel -> koneksi jaringan, kemudian klik kanan pada jaringan yang Anda gunakan saat ini, klik properities untuk melanjutkan:
  1. Beralih ke tab Jaringan, kemudian klik pada versi protokol Internet yang Anda gunakan, bagi saya, saya memilih Internet Protocol version 6:
  1. Sebagai deskripsi yang diberikan sebagai berikut, Anda bisa mendapatkan pengaturan IP secara otomatis jika jaringan Anda mendukung. Namun, dalam banyak kasus, Anda perlu bertanya pada administrator jaringan Anda untuk memperoleh pengaturan IP yang sesuai. Maka Anda harus mengetikkan alamat IP yang tepat dan subnet mask, alamat dns memutuskan untuk membuat jaringan yang dapat diakses:
  1. Selain itu, komputer Anda mungkin terinfeksi oleh virus tertentu, menggunakan alat antivirus untuk melindungi komputer Anda, membunuh virus sekaligus jika mendeteksi apapun.
  2. Terlebih lagi, Anda mungkin dikenakan untuk masalah ini bahwa ketika Anda browsing Internet, kecepatan terlalu lambat untuk beruang, kemungkinan penyebab adalah: Salah satu dll file yang berhubungan dengan Internet Explorer tidak ada, atau telah diganti dengan. versi yang salah, atau tidak dipasang dengan benar. Anda harus memeriksa komputer Anda untuk menemukan jawabannya.
  3. Selain itu, pengguna account Anda atau sistem mungkin menjadi rusak oleh beberapa asal-usul yang tidak diketahui. Beberapa file di komputer Anda juga dapat menyebabkan masalah Jelajahi Internet, Anda dapat mengkonfigurasi beberapa konfigurasi Anda dalam waktu untuk memecahkan masalah.

TROUBLESHOOTING


1.      Menjaga Stabilitas Sistem Windows
Sistem Windows yang stabil memberikan kenyamanan dan kelancaran saat kita bekerja. Gangguan seperti komputer hang, bluescreen dan proses lambat adalah ciri-ciri komputer yang tidak stabil. Apalagi hal tersebut terjadi berulang-ulang sehingga pekerjaan kita menjadi terganggu. Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk menjaga sistem Windows senantiasa stabil.


1.1. Update Software
Update software harus sering dilakukan karena setiap ditemukan kelamahan pada sistem Windows, Microsoft akan mengeluarkan software untuk mengatasinya. Untuk update biasanya komputer harus terhubung dengan jaringan internet. Sebelum melakukan update software yang harus diperhatikan adalah keaslian sistem operasi Windows dan spesifikasi hardware komputer kita. Apabila sistem operasi Windows tidak asli biasanya proses update ditolak oleh Microsoft. Demikian pula apabila spesifikasi hardware tidak sesuai dengan kebutuhan software update proses update akan gagal.

Untuk melakukan update pilih menu Start à All Programs à Windows Update. Atau langsung mengunjungi website yang sudah disediakan Microsoft yaitu:

1.2. Menjalankan Utility dan Diagnosa
Windows menyertakan software utility dan diagnosa seperti ScanDisk, Defrag, Disk Cleanup untuk kita gunakan menjaga keadaa sistem Windows dalam kaadaan stabil.
  • Scandisk digunakan untuk menelusuri kondisi fisik disk. Apabila ditemukan ada kerusukan pada block, maka file-file yang ada pada bolck tersebut akan dipindahkan ke block yang masih baik.
  • Defrag digunakan untuk menata ulang letak file-file pada block sehingga menjadi sistematis dan mudah diakses oleh sistem Windows. Proses penyimpanan file dalam sistem komputer dilakukan secara acak sehingga sebuah file dimungkinkan tidak menempati block yang berurutan. Apabila file tersebut diakses, maka komputer akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan file secara keseluruhan karena lokasi block yang tidak urut. Proses defrag membutuhkan ruang harddisk kosong minimal 15% dari ukuran harddisk keseluruhan.
  • Disk Cleanup digunakan untuk membersihkan file-file yang tidak diperlukan lagi oleh sistem komputer seperti file-file yang ada di dalam Recycle Bin, Internet Cache, Temporary Folder, dan sebagainya.

Untuk menjalankan program scandisk buka dulu program Windows Explorer, Start à All Programs à Accessories à Windows Explorer. Setelah Windows Explorer aktif, klik kanan drive (disk) yang akan di-scan kemudian klik properties.
      Setelah Disk Properties, klik tab Tools
Untuk memulai scanning disk, klik tombol [Check Now…]
      Ada 2 pilihan scanning disk, yaitu:
Automatically fix file system errors, pilihan ini akan melakukan proses perbaikan file-file sistem Windows apabila ditemukan adanya kerusakan file.
Scan for and attempt recovery of bad sectors, pilihan ini akan melakukan proses pemindahan file-file yang berada pada sektor yang rusak dan menempatkannya pada sektor yang masih baik.
      Untuk menjalankannya program defrag, klik Start à All Programs à Accessories à         Disk Defragmenter.
     Untuk menjalankan Disk Cleanup klik Start à All Programs à Accessories à Disk Cleanup.
     1.3. Menghapus Software dan Driver dengan Benar
Beberapa program yang bekerja  pada sistem Windows biasanya harus di-install lebih dulu. Demikian juga dengan driver hardware yang ada di dalam komputer seperti sound card, VGA card, LAN card, dan sebagainya.
Untuk menghapus program yang sudah tidak kita butuhkan klik Start à Control Panel à Add/Remove Programs. Setelah tampil daftar program klik nama program yang akan dihapus kemudian klik tombol [Remove] di sebalah kanannya.
      Untuk menghapus driver hardware klik Start à klik kanan My Computer à Hardware à Device Manager à klik kanan hardaware yang akan dihapus à  Uninstall.
2.      Error Messages
Mungkin kita pernah mengalami saat bekerja dengan komputer tiba-tiba proses berhenti dan sistem Windows memunculkan pesan yang mungkin kita tidak tahu maksudnya. Beberapa hal yang perlu kita lakukan adalah:
Catat pesan error yang tampil. Apabila komputer kita terhubung ke jaringan internet, buka website http://www.google.com kemudian masukkan pesan error tersebut pada kotak pencarian.

  • Apabila tidak terhubung ke internet lakukan shut down komputer. Setelah proses shut down berhasil hidupkan komputer lagi. Apabila proses shut down gagal matikan komputer dengan mematikan supply daya listrik ke komputer.
  • Lakukan diagnosa dengan scandisk dan defrag.
  • Apabila setelah proses diagnosa selesai dan masih memunculkan pesan error yang sama ketika menjalankan program tertentu, lakukan uninstall program tersebut atau di-recover.

Untuk mendapatkan informasi tetang pesan error yang muncul di Windows bisa dilihat pada alamat website berikut:

3.      Program Crash
Indikasi adanya program crash yaitu komputer hang atau bluescreen dengan beberapa pesan yang ditampilkan pada layar monitor. Setiap program yang dijalankan, sistem Windows akan mengalokasikan segmen-segmen memory untuk menyimpan proses tersebut. Beberapa hal yang bisa menyebabkan program crash antara lain:
·         Ketika ada program lain yang bekerja yang berusaha menempati segmen memory yang sama dengan program yang sedang berjalan.
·         Adanya cacat register memory sehingga proses tidak bisa bekerja semestinya.
·         Ketika program bekerja tiba-tiba ada serangan virus atau sejenisnya sehingga merusak file-file program atau pendukungnya.

Apa yang harus dilakukan apabila terjadi program crash?
·         Apabila terjadi hang, lakukan shut down dengan menakan [Ctrl] + [Alt] + [Del] untuk menampilkan Task Manager. Lakukan shut down melalui Task Manager.


·         Jika Task Manager tidak tampilkan tekan tombol power komputer untuk memutus supply daya listrik.
·         Apabila terjadi bluescreen, tekan tombol power untuk mematikan komputer.
·         Hidupkan komputer lagi dan lakukan uninstall atau recover program yang menyebabkan crash.
·         Apabila masih sering terjadi hang dan crash lakukan recover sistem windows atau dengan mengganti memory komputer.

Apa saja troubleshooting tools pada Windows 7? Jika Anda user pemula Windows mungkin tidak tahu bahkan tidak pernah dengar istilah frase “blue screen of death“. Patut dicatat bahwa dengan kemajuan sistem operasi, windows PC crash tidak sesering dulu. Namun tidak bisa disangkal juga bahwa masalah tersebut masih ada. Apa yang pertama Anda lakukan? Siapa yang dapat membantu Anda? Bagaimana menelusuri masalahnya? Salah satu dari pertanyaan ini akan kita bahas dalam artikel ini.
Dalam praktek windows 7, ada beberapa tools yang bisa membantu Anda mengatasi masalah terutama untuk mencari tahu asal masalah dan kira-kira kemungkinan jalan keluarnya ketika terjadi crash program.
Automatic Error Reporting
Pada saat sebuah program bermasalah pada Windows XP, biasanya muncul kotak dialog yang menanyakan apakah Anda ingin mengirim rincian masalah itu kepada Microsoft atau tidak. Mungkin saja, aliran kumulatif laporan-laporan ini akan dibahas oleh programmer Microsoft untuk mendeteksi pola dan memperbaiki bug yang bermasalah itu. Pada Windows 7, Anda dapat memberitahu PC Anda agar mengirim laporan ke Microsoft secara otomatis tanpa mengganggu Anda.
Untuk melakukan pengaturan ini, buka Action Center. Klik simbol mirip “bendera” pada system tray taskbar Anda dan klik [Open Action Center]. Buka bagian [Maintenance], jika perlu, dan kemudian klik [Settings]. Selanjutnya dengan membacanya Anda pasti tahu pilihan mana yang tepat untuk laporan secara otomatis.
Automatic Solution Reporting
Ini tidak sering terjadi, tapi bahwa dari jutaan laporan kerusakan yang dikirim ke Microsoft mungkin suatu hari mereka akan memberikan patch sebagai perbaikan dan bahkan mungkin salah satunya adalah yang Anda laporkan. Jika Windows menemukan bahwa beberapa update bug-fix sudah tersedia, pesan dalam Action Center akan menghubungi Anda dan menawarkan Anda kesempatan untuk men-download.
The Diary of Windows Crashes
Salah satu kelebihan Windows 7 adalah secara rapi menyimpan daftar semua masalah yang terjadi dalam sistem komputer anda. Untuk melihatnya, ketik [reports] pada kota pencarian Start menu. Klik [View all problem reports] dan Anda akan melihatnya. Pada Windows XP fasilitas ini walaupun sangat sederhana tetapi sudah terdapat dalam Event Viewer.
Reliability Monitor
Jika Anda lebih memilih untuk memunculkan kerusakan sistem operas atau aplikasi dalam bentuk visual, cobalah membuka Reliability Monitor. Untuk melihatnya, ketik [ history] dalam kota search Start menu. Klik [View reliability history] dan Anda akan melihatnya.
Mohon maaf, saya tidak menyertakan gambar dalam artikel ini.

Wireless troubleshooting
Langkah pertama adalah cek jika perangkat wireless anda menyala (ON), beberapa perangkat memiliki fungsi yang bisa disetting ON atau OFF menggunakan tombol. JIka anda menggunakan Dual Booting dan mensetting OFF perangkat wireless anda, silahkan setting ON lagi pada windows.
Langkah kedua adalah cek apakah perangkat dikenali oleh OS Ubuntu, buka terminal dan ketikan perintah : sudo lshw -C network
Silahkan cek hasilnya : ”CLAIMED, UNCLAIMED, ENABLED or DISABLED”
  • Claimed artinya Driver diload tapi tidak berfungsi.
  • Unclaimed artinya tidak ada driver yang diload.
  • Enabled artinya Driver di load.
  • Disabled artinya perangkat OFF atau tidak dikenal.
Langkah ketiga, Install atau pergunakan aplikasi NDISWrapper untuk menginstall Driver perangkat wireless anda menggunakan driver Windows. Jangan lupa untuk menginstall  paket ndisgtk. Silahkan buka ndisgtk (System → Administration → Windows Wireless Drivers). Pilih Install new driver, Arahkan kelokasi file Windows .inf dan klik Install.
Langkah keempat, Check koneksi router : buka Terminal (Applications → Accessories → Terminal) dan ketikan perintah : iwconfig. Jika ESSID untuk router anda tampak, ada kemungkinan bermasalah pada ACPI support. coba Boot kernel dengan OPSI pci=noacpi.
Langkah kelima, Check IP assignment Buka Terminal (Applications → Accessories → Terminal) dan ketikan perintah : ifconfig.  di TErminal kemudian ketikan perintah : sudo dhclient if_name dimana if_name adalah koneksi yang tampak sebelumnya , lalu reboot system.
Langkah keenam, Check DNS Buka terminal (Applications → Accessories → Terminal) dan ketikan perintah : ping -c3 85.190.27.2. lalu ketikan perintah : ping www.ubuntu.com. Lalu ketikan perintah : cat /etc/resolv.conf. JIka tidak ada nameserver terdaftar hubungi pihak ISP anda dan temukan Primary dan Secondary Domain Name server anda.
Langkah ketujuh, IPv6 Not Supported
IPv6 secara default disupport oleh Ubuntu dan terkadang sering bermasalah. Untuk mendisablenya Buka Terminal (Applications → Accessories → Terminal) dan ketikan perintah: gksudo gedit /etc/modprobe.d/aliases. Temukan baris alias net-pf-10 ipv6 dan rubah menjadi alias net-pf-10 off. kemudian Reboot Ubuntu.

Kumpulan Troubleshooting PC, Software (OS XP Only) dan Hardware

11 Masalah Reboot Windows XP dan Penyelesaian

1. PC selalu tidak ingin reboot
- Tunggu beberapa saat lalu tekan kembali tombol power.
- Cek kabel power dibelakang PC.


2. PC tidak ingin reboot setelah penambahan kartu/hardware
- Lepas kabel power.
- Buka casing.
- Cek posisi kartu, sudah pas atau belum.
- Tancapkan kembali kabel power lalu coba reboot kembali.


3. Pesan CMOS Checksum Failure / Real Time Clock Failure
- Penyebabnya adalah baterai CMOS anda telah habis.
- Buka casing.
- Ambil baterainya dan tukarkan dengan yang baru.
- Masih belum bisa? Penyebabnya bisa jadi pada kerusakan chip CMOS.


4. Pesan RAM Bad / Memory Parity Error XXX
- Penyebabnya ada pada RAM.
- Buka casing.
- Cek posisi RAM, apakah sudah menancap pada socket dengan sempurna.
- Cek apakah aturan-aturan dalam pemasangan RAM telah terpenuhi, seperti pemasangan harus dimulai dengan socket awal / first bank.
- Coba tes kondisi RAM anda dengan memasangnya satu persatu lalu coba direboot. Singkirkan RAM dengan kondisi bad.


5. Pesan Keyboard Bad
- Penyebabnya adalah pada Keyboard.
- Periksa sambungan kabel keyboard di belakang PC.
- Masih belum bisa? Coba ganti dengan keyboard teman anda.
- Masih belum bisa? Kerusakan ada pada chip keyboard di motherboard.


6. Pesan Data Error Reading Drive X
- Penyebabnya ada pada hardisk.
- Coba reboot beberapa kali.
- Bila bisa booting, selamatkan segera data penting anda dan system file.
- Bila tidak bisa, cek sambungan kabel hardisk ke motherboard dan ke power supply.



7. Pesan Disk Configuration Error / DMA Error On Boot
- Penyebabnya adalah motherboard tidak mendukung hardisk yang baru anda pasang.
- Coba ganti dengan hardisk lainnya.



8. Pesan FDD Cotroller Failure
- Penyebabnya adalah pada floppy disk drive.
- Masuk ke Setup BIOS.
- Disable-kan drive A atau B kemudian save lalu exit.
- Reboot PC.
- Masih belum bisa? Buka casing dan cek kabel pada FDD.
- Coba ganti dengan FDD yang lainnya.



9. Pesan Internal Chace Test Failed
- Buka buku manual motherboard anda.
- Periksa apakah prosesor yang anda gunakan telah compatible dengan motherboard.
- Kemungkinan jawabannya adalah belum dan anda harus mengupgradenya.



10. Pesan Disk Configuration Error / DMA Error On Boot
- Penyebabnya adalah motherboard anda tidak mendukung hardisk baru anda.
- Bila ada dana, ganti dengan motherboard baru.



11. Pesan Unlock System / Unit Keylock
- Penyebabnya karena sistem anda tengah terkunci.
- Cari tempat kunci tersebut pada PC.
- Buka kuncinya.
- Reboot kembali.




12. Tips Agar Booting Tetap Lancar
- Ketika PC tengah booting, klik F8
- Pada pilihan menu pilih “Step by step Confirmation”
- Anda akan dihadapkan pada pertanyaan pertanyaan untuk meload driver dan fungsi-fungsi tertentu.
- Tekan Y untuk meload berikut ini: Dblspace driver, Himem.sys, Ifshlp.sys, Dblbuff.sys, GUI. Tekan N untuk pilihan lainnya.
- Edit config.sys dengan program text editor seperti edit atau notepad.
- Tambahkan REM pada tiap baris yang diawali dengan DEVICE= atau DEVICEHIGH=.
- Edit autoexec.bat.
- Tambahkan REM pada tiap baris yang diawali dengan LH.

Troubleshooting Jaringan

Monitoring Koneksi
Salah satu bentuk paling mendasar dari monitoring koneksi berlangsung tiap hari pada jaringan. Proses user login ke jaringan akan memastikan bahwa koneksi itu sedang bekerja dengan baik atau jika tidak bagian jaringan akan segera dihubungi. Namun, ini bukanlah cara yang paling baik atau efisien dalam memonitoring jaringan yang ada. Tersedia program-program sederhana yang bisa digunakan oleh administrator untuk membuat daftar alamat IP host dan secara periodik mem-ping alamat tersebut. Jika ada masalah koneksi, program akan memperingati administrator melalui output ping. Ini merupakan cara yang paling kuno dan tidak efisien, tetapi masih lebih baik dibanding tidak melakukan apa-apa sama sekali. Aspek lain dari cara monitoring seperti ini adalah ia hanya memberitahu bahwa di suatu tempat antara stasiun monitoring dan perangkat target ada gangguan komunikasi. Gangguan bisa jadi router, switch, bagian jaringan yang tidak baik, atau memang host-nya yang sedang down. Tes ping hanya mengatakan bahwa
koneksi down, tidak di mana itu down.
Memeriksa semua host pada WAN dengan menggunakan monitoring semacam ini membutuhkan banyak resources. Jika jaringan mempunyai 3000 host, mem-ping semua perangkat jaringan dan host memakan resource sistem yang sangat besar. Cara lebih baik adalah hanya mem-ping beberapa host, server, router, dan switch yang penting untuk memastikan konektivitas mereka. Tes ping tidak akan memberikan data yang sebenarnya kecuali jika workstation selalu dalam keadaan menyala. Sekali lagi, cara monitoring seperti ini sebaiknya digunakan jika tidak ada lagi cara lain yang tersedia.
Monitoring Traffic
Monitoring traffic merupakan cara monitoring jaringan yang jauh lebih canggih. Ia melihat traffic paket yang sebenarnya dan membuat laporan berdasarkan traffic jaringan tersebut. Program seperti Flukes Network Analyzer merupakan contoh software jenis ini. Program tersebut tidak hanya mendeteksi perangkat yang gagal, tetapi juga mendeteksi jika ada komponen yang muatannya berlebihan atau konfigurasinya kurang baik.
Kelemahan program jenis ini adalah mereka biasanya hanya melihat satu segmen pada satu waktu dan jika memerlukan data dari segmen lain, program harus dipindahkan ke segmen tersebut. Ini bisa diatasi dengan menggunakan agent pada segmen jaringan remote. Perangkat seperti switch dan router bisa membuat dan mengirimkan statistik traffic. Jadi, bagaimana data dikumpulkan dan diatur pada satu lokasi sentral supaya bisa digunakan oleh administrator jaringan? Jawabannya adalah: Simple Network Monitoring Protocol.


Simple Network Management Protocol
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah standar manajemen jaringan pada TCP/IP. Gagasan di balik SNMP adalah bagaimana supaya informasi yang dibutuhkan untuk manajemen jaringan bisa dikirim menggunakan TCP/IP. Protokol tersebut memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan perangkat jaringan khusus yang berhubungan dengan perangkat jaringan yang lain untuk mengumpulkan informasi dari mereka, dan mengatur bagaimana mereka beroperasi.
Ada dua jenis perangkat SNMP. Pertama adalah Managed Nodes yang merupakan node biasa pada jaringan yang telah dilengkapi dengan software supaya mereka dapat diatur menggunakan SNMP. Mereka biasanya adalah perangkat TCP/IP biasa; mereka juga kadang-kadang disebut managed devices. Kedua adalah Network Management Station (NMS) yang merupakan perangkat jaringan khusus yang menjalankan software tertentu supaya dapat mengatur managed nodes. Pada jaringan harus ada satu atau lebih NMS karena mereka adalah perangkat yang sebenarnya “menjalankan” SNMP.
Managed nodes bisa berupa perangkat jaringan apa saja yang dapat berkomunikasi menggunakan TCP/IP, sepanjang diprogram dengan software SNMP. SNMP didesain supaya host biasa dapat diatur, demikian juga dengan perangkat pintar seperti router, bridge, hubs, dan switch. Perangkat yang “tidak konvensional” juga bisa diatur sepanjang
mereka terhubung ke jaringan TCP/IP: printer, scanner, dan lain-lain.
Masing-masing perangkat dalam manajemen jaringan yang menggunakan SNMP menjalankan suatu software yang umumnya disebut SNMP entity. SNMP entity bertanggung jawab untuk mengimplementasikan semua beragam fungsi SNMP. Masing-masing entity terdiri dari dua komponen utama. Komponen SNMP entity pada suatu perangkat bergantung kepada apakah perangkat tersebut managed nodes atau network management station.
SNMP entity pada managed nodes terdiri atas SNMP Agent: yang merupakan program yang mengimplementasikan protokol SNMP dan memungkinkan managed nodes memberikan informasi kepada NMS dan menerima perintah darinya, dan SNMP Management Information Base (MIB): yang menentukan jenis informasi yang disimpan tentang node yang dapat dikumpulkan dan digunakan untuk mengontrol managed nodes. Informasi yang dikirim menggunakan SNMP merupakan objek dari MIB.
Pada jaringan yang lebih besar, NMS bisa saja terpisah dan merupakan komputer TCP/IP bertenaga besar yang didedikasikan untuk manajemen jaringan. Namun, adalah software yang sebenarnya membuat suatu perangkat menjadi NMS, sehingga suatu NMS bisa bukan hardware terpisah. Ia bisa berfungsi sebagai NMS dan juga melakukan fungsi lain. SNMP entity pada NMS terdiri dari SNMP Manager: yang merupakan program yang mengimplementasikan SNMP sehingga NMS dapat mengumpulkan informasi dari managed nodes dan mengirim perintah kepada mereka, dan SNMP Application: yang merupakan satu atau lebih aplikasi yang memungkinkan administrator jaringan untuk menggunakan SNMP dalam mengatur jaringan.
Dengan demikian, secara keseluruhan SNMP terdiri dari sejumlah NMS yang berhubungan dengan perangkat TCP/IP biasa yang disebut managed nodes. SNMP manager pada NMS dan SNMP agent pada managed nodes mengimplementasikan SNMP dan memungkinkan informasi manajemen jaringan dikirim. SNMP application berjalan pada NMS dan menyediakan interface untuk administrator, dan memungkinkan informasi dikumpulkan dari MIB pada masing-masing SNMP agent.
Remote Monitoring (RMON)
Model umum yang digunakan SNMP adalah adanya network management station (NMS) yang mengirim request kepada SNMP agent. SNMP Agent juga bisa melakukan komunikasi dengan mengirim pesan trap untuk memberitahu management station ketika terjadi suatu event tertentu. Model ini bekerja dengan baik, yang mana inilah mengapa SNMP menjadi sangat populer. Namun, satu masalah mendasar dari protokol dan model yang digunakan adalah bahwa ia diorientasikan pada komunikasi dari SNMP agent yang biasanya perangkat TCP/IP seperti host dan router. Jumlah informasi yang dikumpulkan oleh perangkat ini biasanya terbatas, karena sudah pasti host dan router mempunyai “tugas sebenarnya yang harus dilakukan”—yaitu melakukan tugas sebagai host dan router. Mereka tidak bisa mendedikasikan diri mereka untuk melakukan tugas manajemen jaringan.
Oleh karena itu, pada situasi di mana dibutuhkan informasi jaringan yang lebih banyak dibanding yang dikumpulkan oleh perangkat biasa, administrator sering kali menggunakan hardware khusus bernama network analyzer, monitor, atau probe. Mereka hanya mengumpulkan statistik dan memantau event yang diinginkan oleh administrator. Jelas akan sangat berguna jika perangkat tersebut dapat menggunakan SNMP supaya informasi yang mereka kumpulkan bisa diterima, dan membiarkan mereka mengeluarkan pesan trap ketika ada sesuatu yang penting.
Untuk melakukan itu, dibuatlah Remote Network Monitoring (RMON). RMON sering kali disebut sebagai protokol, dan Anda kadang-kadang akan melihat SNMP dan RMON disebut sebagai “protokol manajemen jaringan TCP/IP”. Namun, RMON sama sekali bukan protocol yang terpisah—ia tidak melakukan operasional protokol. RMON sebenarnya adalah bagian dari SNMP, dan RMON hanya suatu modul management information base (MIB) yang menentukan objek MIB yang digunakan oleh probe. Secara arsitektur, RMON hanyalah salah satu modul MIB yang menjadi bagian dari SNMP.
Metode Troubleshooting
Troubleshooting jaringan merupakan proses sistematis yang diaplikasikan untuk memecahkan masalah pada jaringan. Teknik Eliminasi dan Divide and Conquer merupakan metode paling berhasil untuk troubleshooting jaringan.
Eliminasi
User pada jaringan Anda menelepon help desk untuk memberitahukan bahwa komputer mereka tidak bisa lagi ke Internet. Help desk mengisi form error report dan memberikannya kepada Anda, bagian network support. Anda menelepon dan berbicara kepada user dan mereka mengatakan bahwa mereka tidak melakukan apapun yang berbeda selain yang selalu mereka lakukan untuk ke Internet. Anda mengecek log dan menemukan bahwa komputer user telah di-upgrade semalam. Solusi Anda yang pertama adalah bahwa driver jaringan komputer tersebut pasti konfigurasinya salah. Anda pergi ke komputer tersebut dan mengecek konfigurasi jaringannya. Tampaknya sudah benar, sehingga Anda mem-ping server. Tidak terhubung. Solusi berikutnya adalah mengecek apakah kabel komputer tersambung. Anda periksa kedua ujung kabel dan kemudian mencoba mem-ping server kembali.
Selanjutnya Anda ping 127.0.0.1, alamat loopback komputer. Ping berhasil, sehingga ini mengeliminasi kemungkinan adanya masalah antara komputer, konfigurasi driver, dan kartu NIC. Anda kemudian memutuskan bahwa mungkin ada masalah dengan server untuk segmen jaringan tersebut.
Ada komputer lain yang terhubung ke jaringan di meja sebelahnya, maka Anda mem-ping alamat server dan hasilnya sukses. Ini mengeliminasi server, backbone, dan koneksi server ke backbone sebagai masalah.
Anda kemudian pergi ke IDF (intermediate distribution facilities) dan memindahkan port workstation, kembali ke workstation dan mencoba mem-ping server lagi. Namun, solusi tidak bekerja. Ini memperluas pencarian Anda sampai pemasangan kabel atau patch kabel
workstation. Anda kembali ke IDF, mengembalikan kabel ke port asal, mencari patch kabel worksation baru dan kembali ke worksation. Ganti kabel workstation, dan mencoba mem-ping server lagi. Kali ini berhasil, maka Anda sudah memperbaiki masalah itu. Langkah terakhir adalah mendokumentasikan solusi masalah.
Divide and Conquer
Misalkan Anda mempunyai dua jaringan yang bekerja dengan baik, tetapi ketika keduanya dihubungkan jaringan gagal. Langkah pertama adalah membagi jaringan kembali menjadi dua jarigan terpisah dan memverifikasi bahwa keduanya masih beroperasi dengan benar ketika dipisahkan. Jika ya, pindahkan semua segmen ke jaringan yang lain. Periksa apakah masih bekerja dengan benar.
Jika jaringan masih berfungsi, masukkan masing-masing segmen sampai seluruh jaringan gagal. Hilangkan koneksi terakhir yang ditambahkan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, kemudian periksa lagi kapan jaringan gagal. Pada waktu Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepaskan dan periksa apakah jaringan kembali normal. Jika jaringan masih berfungsi normal, berarti Anda telah menemukan perangkat yang menjadi penyebab masalah.
Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, mungkin saja perangkat tersebut terhubung dengan perangkat yang bermasalah pada jaringan sebelah. Untuk mencari ujung lain permasalahan, Anda harus mengulangi proses yang dilakukan sebelumnya.
Prosesnya adalah sebagai berikut: pertama sambungkan lagi perangkat yang menyebabkan jaringan gagal. Kemudian lepaskan semua segmen pada jaringan yang satunya. Periksa apakah jaringan kembali beroperasi. Jika jaringan berfungsi lagi, masukkan kembali segmen sampai seluruh jaringan gagal. Lepaskan segmen terakhir yang dimasukkan sebelum kegagalan dan lihat apakah seluruh jaringan kembali beroperasi normal. Jika ya, lepaskan semua perangkat dari segmen tersebut dan masukkan mereka satu per satu, periksa lagi untuk melihat kapan jaringan gagal. Ketika Anda menemukan perangkat yang mencurigakan, lepas dan periksa apakah jaringan kembali normal.
Jika jaringan masih berfungsi secara normal, itu berarti Anda telah menemukan perangkat penyebab masalah. Sekarang Anda bisa menganalisis perangkat tersebut untuk mengetahui mengapa ia bisa menyebabkan seluruh jaringan crash. Jika tidak ada apapun yang salah, bandingkan kedua host cari tahu penyebab mereka konflik. Dengan memecahkan konflik ini, Anda akan bisa menghubungkan kembali kedua perangkat ke dalam jaringan dan akan berfungsi secara normal.
Tool Software
Bersama dengan proses yang diuraikan sebelumnya, ada tool software bagi administrator jaringan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah konektivitas jaringan. Tool ini dapat membantu dalam troubleshooting Local Area Network, tetapi terutama pada Wide Area Network. Kita akan lihat perintah yang tersedia pada sebagian besar software client. Perintah ini meliputi
Ping, Tracert (traceroute), Telnet, Netstat, ARP, dan Ipconfig (WinIPcfg)
Ping
Memverifikasi koneksi ke komputer lain dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request. Tanda terima berupa pesan Echo Reply akan ditampilkan, bersama dengan waktu pulang-pergi.
Ping merupakan perintah utama TCP/IP yang digunakan untuk men-troubleshoot konektivitas, jangkauan, dan resolusi nama. Syntax ping adalah: ping [-t] [-a] [-n Count] [-l Size] [-f] [-i TTL] [-v TOS] [-r Count] [-s Count] [{-j HostList | -k HostList}] [-wTimeout] [TargetName].
Tracert (Traceroute)
Menunjukkan rute yang dilewati paket untuk mencapai tujuannya. Ini dilakukan dengan mengirim pesan Internet Control Message Protocol (ICMP) Echo Request ke tujuan dengan nilai Time to Live yang semakin meningkat. Rute yang ditampilkan adalah daftar interface router (yang paling dekat dengan host) yang terdapat pada jalur antara host dan
tujuan. Syntax tracert adalah: tracert [-d] [-h MaximumHops] [-j HostList] [-wTimeout] [TargetName].
Telnet
Telnet Client dan Telnet Server bekerja sama supaya user dapat berkomunikasi dengan komputer remote. Telnet Client memungkinkan user untuk menghubungi komputer remote dan berinteraksi dengan komputer tersebut melalui jendela terminal. Telnet Server memungkinkan user Telnet Client untuk masuk ke dalam komputer yang menjalankan Telnet Server dan menjalankan aplikasi pada komputer tersebut. Telnet Server berfungsi sebagai gateway yang digunakan Telnet client untuk berkomunikasi. Telnet cocok untuk testing login ke remote host. Syntax telnet adalah: telnet [\\RemoteServer].
Netstat
Menampilkan koneksi TCP yang aktif, port yang didengarkan komputer, statistik Ethernet, tabel routing IP, statistik IPv4 (protokol IP, ICMP, TCP, dan UDP), dan statistik IPv6 (protokol IPv6, ICMPv6, TCP over IPv6, dan UDP over IPv6). Syntax netstat adalah: netstat [-a] [-e] [-n] [-o] [-p Protocol] [-r] [-s] [Interval].
ARP
Menampilkan dan mengubah entri pada cache Address Resolution Protocol (ARP), yang berisi satu atau beberapa tabel yang digunakan untuk menyimpan alamat IP dan alamat fisik Ethernet dan Token Ring dari alamat IP yang bersangkutan. Masing-masing kartu jaringan Ethernet atau Token Ring yang terinstalasi pada komputer Anda mempunyai tabel terpisah. Syntax arp adalah: arp [-a [InetAddr] [-NIfaceAddr]] [-g [InetAddr] [-
N
IfaceAddr]] [-d InetAddr [IfaceAddr]] [-s InetAddr EtherAddr [IfaceAddr]].
Ipconfig(Winipcfg)
Menampilkan semua konfigurasi jaringan TCP/IP dan memperbarui setting Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) dan Domain Name System (DNS). Digunakan tanpa parameter, ipconfig menampilkan alamat IP, subnet mask, dan gateway default untuk semua kartu jaringan. Ipconfig merupakan commandline yang ekivalen dengan winipcfg yang terdapat pada Windows MilleniumEdition, Windows 98, dan Windows 95. Meskipun Windows XP tidak menyertakan utiliti grafis yang ekivalen dengan winipcfg, Anda bisa menggunakan Network Connections untuk melihat dan memperbarui alamat IP. Syntax ipconfig adalah: ipconfig [/all] [/renew[Adapter]] [/release [Adapter]] [/flushdns] [/displaydns] [/registerdns] [/showclassid Adapter] [/setclassid Adapter [ClassID]

Troubleshooting Jaringan

Membangun jaringan wireless komputer sederhana dirumah atau dikantor kecil adalah cukup mudah dilakukan dengan tersedianya berbagai macam perangkat jaringan terutama wireless router yang sudah terintegrasi dengan modem seperti DSL-2640 D-Link atau DGND3300 NETGEAR. Akan tetapi terkadang tidak sesederhana seperti dalam teorinya, masalah jaringan kerap kali terjadi yang memaksa kita sendiri harus melakukan troubleshooting jaringan tersebut.
Troubleshooting jaringan kebanyakan adalah melakukan serangkaian langkah2 untuk mengeliminir potensi2 masalah satu per satu sebelum akhirnya kita menemukan sumber masalah tersebut. Pada dasarnya ada tiga langkah pokok dalam melakukan troubleshooting jaringan wireless di rumah atau dikantor yaitu: mengisolasi masalah; troubleshooting masalah; dan bila perlu menghubungi technical support yang tepat.
Mengisolasi Masalah
Sebelum melakukan troubleshooting jaringan, kita perlu melokalisasi atau mengisolasi apa yang menjadi akar dari masalah tersebut. Artikel ini dikhususkan pada jaringan wireless dirumahan atau dikantor kecil, walaupun teorinya bisa diterapkan pada metoda troubleshooting masalah jaringan di corporate network juga. Umumnya pada jaringan wireless dirumah atau dikantor kecil, terdapat tiga layer seperti terlihat pada gambar diagram dibawah ini, yaitu Internet, modem / router, dan komputer pada jaringan. Kita harus bisa mengisolasi di layer yang mana masalah tersebut berada sebelum kita melakukan troubleshooting jaringan dengan efektif.
Layer Jaringan untuk isolasi masalah jaringan di rumah
Walaupun mungkin saja kita bisa memperbaiki hampir semua masalah jaringan, mengetahui di layer mana akar masalah nya adalah sangat membantu kita jika seandainya situasinya memaksa kita harus menghubungi technical support misal ke vendor atau ke ISP jika sudah mentok tidak bisa memperbaikinya setelah kita melakukan troubleshooting jaringan tersebut.
Bagaimana cara mengetahui di layer mana akar masalah nya, kita bisa mengikuti langkah berikut dengan asumsi komputer kita menggunakan Windows XP / Vista.
  1. Click Start => Control Panel => Click Network and Internet Connections
  2. Dibawah Network and Internet Connection => Click Network Connection
  3. Sekarang kita bisa melihat status dari koneksi NIC network adapter pada komputer kita dibawah Network Connections window dengan kemungkinan status sebagai berikut:
A > Status adalah Connected akan tetapi tidak bisa akses internet
Connected Status
Status ini menunjukkan bahwa komputer kita terhubung dengan jaringan dengan sempurna, yaitu terhubung kepada router / modem di layer tengah pada gambar layer diatas. Jika jaringan wireless, maka komputer terhubung kepada wireless router dengan baik. Hal ini menunjukkan ada masalah pada layer atas yaitu Internet.
Untuk bisa melakukan troubleshooting jaringan dengan status ini, kita bisa mengikuti langkah berikut ini.
  1. Pastikan terlebih dahulu dengan membuka browser internet kita dan check ke website tertentu misal saja ke www.computer-network.net atau ke www.wireless-router-net.com atau kemanapun. Jika anda bisa mengkases website tertentu akan tetapi website yang lain bagus, berarti tidak ada masalah pada sisi jaringan anda. Masalah terletak pada fihak ISP yang mungkin salah satu backbonenya rusak atau putus. Jika sama sekali anda tidak bisa membuka internet kemanapun, teruskan langkah berikut.
  2. Lepaskan sambungan modem yang ke line telpon atau Cable line, tunggu beberapa saat barang semenit kemudian koneksikan lagi.
  3. Lepaskan sambungan wireless router dari modem (sambungan antara port LAN pada modem dan port WAN pada wireless router), tunggu beberapa saat kemudian sambung lagi. Ini jika anda mempunyai perangkat terpisah antara wireless router dan modem.
  4. Restart komputer anda dan ulangi untuk membuka dan akses website. Jika anda bisa mengkases website akan tetapi koneksinya lambat sekali sementara komputer lain bisa mengkases (jika ada lebih dari dua komputer dalam jaringan) anda bisa mencurigai beberapa komputer yang lain sedang mengkonsumsi bandwidth sangat intensive mungkin sedang streaming HD media dari internet atau banyak melakukan sharing files dengan beberapa komputer. tutup di komputer lain tersebut beberapa aplikasi yang mencurigakan dan bila perlu matikan sementara untuk memastikan masalah. Jika tak satupun website terbuka, maka lakukan langkah berikut ini.
  5. Jika anda mempunyai modem dan wireless router terpisah, cobalah putuskan koneksi ke wireless router dan koneksikan komputer anda langsung kepada modem. Restart komputer anda dan coba lagi akses internet. Jika anda sukses akses ke internet, maka anda bisa memastikan ada masalah dengan wireless router anda.
  6. Jika langkah tersebut masih juga belum berhasil akses internet, maka bisa dipastikan ada masalah dengan modem anda atau ada masalah dengan IS P anda. Telpon ISP anda untuk memastikan kalau ada masalah dengan layanan Internet.
B > NIC atau wireless adapter status disabled
Disabled status
Jika gambar status diatas ini buram abu2 maka dipastikan bahwa adapter dalam keadaan Disabled. Ada seseorang yang secara tidak sengaja men-disabled nya atau mungkin anda sendiri yang iseng coba-coba klik sana sini dan klik Disable. Klik kanan icon tersebut dan pilih Enable.
C > limited or no connectivity Status
Limited or no connectivity status
Kondisi limited or no connectivity pada dasarnya tidak ada masalah dengan komputer anda, koneksi ke router atau modem juga tidak ada masalah, akan tetapi konfigurasi wireless router tidak sempurna. Hal ini biasanya berhubungan dengan konfigurasi DHCP pada router tidak aktif atau ada masalah koneksi antara modem dan internet (jika fihak ISP memberikan layanan DHCP kepada clients).
Troubleshooting jaringan dengan status limited or no connectivity ini disebabkan beberapa masalah berbeda termasuk koneksi internet yang gagal, wireless router atau adapter yang tidak dikonfigure dengan benar. Ikutin petunjuk berikut ini untuk troubleshooting jaringan dengan status ini.
  1. Klik kanan adapter tersebut dan pilih Repair. Perhatikan apakah sudah normal connected atau masih limited. Langkah ini memastikan untuk mendapatkan IP address dari DHCP server.
  2. Buka property TCP / IP dari adapter anda dan pastikan bahwa TCP/IP konfigurasinya adalah obtain IP address automatically.
  3. Putuskan koneksi ke modem, tunggu sebentar dan koneksikan lagi.
  4. Jika ada wireless router terpisah dengan modem, putuskan koneksinya – tunggu beberapa saat dan hubungkan lagi.
  5. Restart komputer anda
  6. Sampai langkah ini masih juga status limited, maka lihat konfigurasi router atau apakah konfigurasi DHCP nya sudah enabled.
  7. Restart komputer anda. Jika status masih Limited or no connectivity , dan jika wireless komputer dan modem terpisah, cobalah putuskan modem dan router terus koneksikan komputer anda langsung ke modem. Restart komputer dan periksa apakah status sudah berubah.
  8. Jika masih juga status limited, hubungi ISP anda. Status ini menunjukkan adanya DHCP gagal fungsi tidak bisa memberikan IP address ke clients. Biasanya fihak ISP memberikan konfigurasi DHCP kepada clients.
D > Cable terputus atau lepas
Status kabel jaringan terputus
Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel terlepas, tidak ada koneksi ke router / modem.
1.       Periksa apakah ada kebel terlepas
2.       Jika kabel sudah terhubung sempurna ke router / Switch, cobalah swap ke port lain pada router / Switch. Anda juga bisa memeriksa status lampu pada router atau switch saat kabel terhubung ke komputer nomor berapa port tersebut terhubung, biasanya lampu akan berkedip jika ada hubungan ke wireless router / switch pada port yang bersangkutan.
3.       Jika masih juga status terputus, cobalah ganti kabel jaringannya dengan yang baru atau coba pinjam dengan kabel yang terbukti jalan dari komputer sebelah.
4.       Jika masih status terputus, sementara komputer lain jalan – maka anda bisa mencurigai adapter anda rusak. Gantilah dengan yangbaru.


Troubleshooting Masalah Jaringan
Boleh dibilang sebagian besar anda dirumah tidak memiliki alat atau tools untuk melakukan troubleshooting masalah jaringan seperti LAN tester, Multi-meter atau sejenisnya. Kita tahu bahwa jaringan komputer kita tidak selamanya akan berjalan sesuai dengan harapan kita untuk berada pada performa terbaiknya. Suatu saat ada kalanya kita mengalami suatu masalah jaringan yang mengharuskan kita melakukan troubleshooting untuk mencari masalahnya dan mengembalikan jaringan seperti normalnya.
inovLy 7Sister Pasang Iklan Chord dan Lirik Bukan P
Jika dalam suatu jaringan kelas enterprise yang complex, seorang atau beberapa engineer jaringan menggunakan tools untuk melakukan troubleshooting masalah jaringan misal dengan network management tools untuk mendeteksi titik kerusakan, LAN-tester, multi-meter dll. Sementara untuk jaringan dirumahan anda tidak memerlukan atau tidak ada tools tersebut untuk memperbaiki masalah jaringan anda.
inovLy 7Sister Pasang Iklan Chord dan Lirik Bukan P
Gambar 1 berikut ini menunjukkan diagram jaringan LAN dirumahan yang biasa digunakan untuk membagi sambungan internet seperti Speedy atau jaringan Cable lainnya dimana perangkat jaringan yang umum digunakan adalah modem-router yang terhubung ke Internet lewat ISP anda, sebuah Switch LAN, kabel jaringan penghubung antara modem-router dengan Switch, dan beberapa komputer. PC-A terhubung ke Switch (port#1) dengan menggunakan kabel jaringan –A dan PC-B dengan kabel jaringan-B ke Switch port#7.


Ada beberapa situasi dimana anda mengalami gangguan koneksi internet yang mengharuskan anda melakukan troubleshooting jaringan.

A> PC-A tidak bisa mengakses internet tapi PC-B bisa

Dalam scenario ini, PC-A mengalami gangguan tidak bisa koneksi ke internet, sementara PC-B tidak bermasalah sama sekali. Ini bisa disimpulkan sebagai berikut:
    Layanan Internet dari ISP tidak ada gangguan
    Kemungkinan Switch atau port bermasalah
    Modem tidak bermasalah
inovLy 7Sister Pasang Iklan Chord dan Lirik Bukan P
Troubleshooting masalah jaringan yang bisa anda lakukan adalah mencurigai ada masalah pada adapter NIC komputer, port Switch bermasalah, atau kabel jaringan-A bermasalah.

a. NIC disabled

Pastikan bahwa NIC adapter PC-A anda tidak di disable secara tidak sengaja. Anda bisa melihat tanda icon local connection (gambar komputer kembar) dipojok kanan bawah layar monitor anda. Jika biasanya anda bisa melihatnya sekarang anda tidak melihatnya, anda patut mencurigai kalau NIC adapter anda dalam kondisi disabled. Dalam XP/7 Masuk ke control panel: Klik Start > Control Panel > double klik network connection > lihat apakah ada icon local connection adapter anda dalam kondisi disable yang biasa ditandai dengan warna samar abu-abu seperti dalam gambar 2 berikut.


Jika terlihat samar abu-abu, klik kanan icon tersebut dan pilih Enable. Jika sukses, maka anda bisa melihat lagi gambar komputer icon dipojok kanan bawah monitor anda.

Anda juga bisa melakukan testing dengan menggunakan command ‘ipconfig /all’ pada command line. Masuk ke command line interface dengan menekan tombol ‘gambar windows’ dan tombol ‘R’ secara bersamaan dan pada Run Command ketik CMD dan tekan Enter. Atau anda bisa menggunakan klik Start > pilih Run > ketik ‘CMD’ dan tekan Enter. Pada command interface ketik:

Ipconfig /all <tekan Enter>

Maka akan muncul sederetan konfigurasi seperti pada pesan berikut ini:
Windows IP Configuration
Host Name . . . . . . . . . . . . : TOWER
Primary Dns Suffix . . . . . . . :
Node Type . . . . . . . . . . . . : Unknown
IP Routing Enabled. . . . . . . . : No
WINS Proxy Enabled. . . . . . . . : No
Ethernet adapter Internal LAN:
Connection-specific DNS Suffix . :
Description . . . . . . . . . . . : Realtek RTL8139 Family PCI Fast Ethernet NIC #2
Physical Address. . . . . . . . . : 00-1C-F0-B9-F2-A9
Dhcp Enabled. . . . . . . . . . . : No
IP Address. . . . . . . . . . . . : 192.168.1.25
Subnet Mask . . . . . . . . . . . : 255.255.255.0
Default Gateway . . . . . . . . . : 192.168.1.1
DNS Servers . . . . . . . . . . . : 202.134.1.10

Atau anda juga bisa menggunakan testing menggunakan command ‘ping localhost’ atau ‘ping 127.0.0.1’ yang berfungsi untuk memastikan konfigurasi TCP/IP anda sempurna, lihat apakah anda mendapatkan respon bagus. Jika anda mendapatkan RTO (request time out) maka bisa dipastikan bahwa konfigurasi TCP/IP anda tidak benar atau NIC adapter anda dalam kondisi disabled.


b. Switch Port Bermasalah

PC-A tidak bisa mengakses ke internet bisa jadi karena port dimana PC-A tersebut terhubung bermasalah alias mati. Pada umumnya sebuah Switch dilengkapi dengan lampu LED yang mewakili masing-masing port. Jika port tersebut aktif / terhubung ke komputer yang lagi On, maka lampu akan menyala alias berkedip cepat.

Periksa kabel jaringan-A mengarah ke port nomor berapa (dalam hal ini port#1) dan lihat apakah lampu LED port #1 berkedip cepat atau mati. Jika anda dapati lampunya mati, coba terlebih dahulu melepas dan memasukkan lagi dengan kuat dikedua PC-A dan juga di Switch dan lihat apakah ada respon. Jika masih tetap mati, maka pindah kan kabel jaringan-A ke port yang masih kosong misal port#2 dan lihat apakah ada respon. Jika port#2 ternyata hidup dan PC-A bisa konek ke internet, maka anda bisa memastikan port#1 rusak. Tandai port#1 ini dengan tanda ‘tusak’ atau tutup dengan isolasi.

c. Cable Jaringan Bermasalah

Jika pada langkah b diatas anda tidak berhasil, maka langkah berikutnya adalah memastikan bahwa kabel anda bermasalah. Tukar kabel-A dengan kabel jaringan-B dari komputer B dan lihat apakah ada reaksi dengan LED yang nyala dan PC-A bisa koneksi ke internet. Jika ternyata bisa menyelesaikan masalah maka anda bisa memastikan bahwa kabel jaringan-A bermasalah. Tandai kabel tersebut dengan ‘rusak’ dan ganti dengan yang baru.

B> Semua PC tidak bisa Konek ke Internet

Jika anda mendapati bahwa semua PC tidak bisa koneksi ke internet, kemungkinan anda mempunyai masalah:
    Dengan Switch anda, atau
   Dengan modem-router anda, atau
    Kabel koneksi antara Switch dan modem, atau
               Masalah terletak pada ISP anda.

Jika anda mendapati semua Switch dalam keadaan mati, patikan power terpasang dengan baik, dan jika masih tidak mau On, maka anda bisa memastikan ada masalah dengan Swicth anda. Ganti dengan yang baru atau bawa ke bengkel elektronik.
inovLy 7Sister Pasang Iklan Chord dan Lirik Bukan P
Jika lampu power dan semua port yang aktif (port#1 dan port#7 dalam scenario ini) ternyata On, maka coba pastikan koneksi kabel jaringan antara Swicth dengan modem-router terhubung dengan baik. Lepas dan masukkan lagi di kedua sisi ujung kabel di Switch dan di sisi modem dan lihat apakah ada perubahan. Jika ternyata koneksi internet bisa kembali normal, maka sambungan koneksi anda tidak sempurna.
inovLy 7Sister Pasang Iklan Chord dan Lirik Bukan P
Jika sambungan koneksi anda bisa memastikan bagus, maka coba ganti kabel tersebut dan lihat apa menyelesaikan masalah atau tidak. Jika berhasil, berarti kabel tersebut bermasalah, tandai dengan tanda ‘rusak’.
inovLy 7Sister Pasang Iklan Chord dan Lirik Bukan P
Jika ternyata masih bermasalah, maka anda bisa menelpon operator ISP anda kalau ada masalah dengan layanan internet.

Tahapan troubleshooting masalah jaringan ini umum digunakan untuk dirumahan walaupun konsepnya bisa diaplikasikan pada jaringan kelas bisnis dan enterprise besar.

sumber : www.sysneta.com

Nama Kelompok  :
  1. Faisal Riva'i Simatupang
  2. Isnaini Khairani 
  3. Paisal Zega
  4. Rima Dewi
  5. Adi Sumitro
  6. Purnama Sari